
Dalam bahasa Mandarin ia dikenal sebagai huājiāo (花椒; harafiah: "lada bunga"). Orang Jepang mengenalnya sebagai sanshō (山椒), sedangkan di Korea ia dikenal sebagai sanchonamu (산초나무, Z. schinifolium) atau chopinamu (초피나무, Z. piperitum). Orang Tibet, Nepal, Bhutan, dan India juga mengenal bumbu ini. Dalam bahasa Inggris nama yang paling populer adalah Sichuan pepper, dengan variasi lain adalah "Szechwan pepper," "Chinese pepper," "Japanese pepper," "aniseed pepper," "Sprice pepper," "Chinese prickly-ash," "Fagara," "sansho," "Nepal pepper," dan "Indonesian lemon pepper,".
Raw pepper in a supermarket in Japan
Selain andaliman (Z. acanthopodium), dikenal pula dalam khazanah boga Indonesia beberapa kerabatnya, yaitu kayu lemah (Z. rhetsa), kembang seriawan (Z. nitidum), dan karangean (Z. avicennae). Yang terakhir ini dikenal sebagai bumbu dalam masakan Sunda.
Z. fagara (Afrika Subsahara, Amerika Selatan)
Z. simulans (Taiwan)
Z. armatum (Nepal)
Z. rhesta (India)
Z. piperitum (Jepang [daun])
Z. acanthopodium, Z. nitidum, Z. rhetsa, Z. avicennae (Indonesia)
Dalam masakan Batak, andaliman dihaluskan dan menjadi bagian dari sambal tinombur atau saus untuk menyedapkan arsik (ikan mas bumbu kuning) atau saksang (gulai babi).